Rabu, 26 Desember 2012

HIDUNG


Penyebab Mimisan atau Hidung Berdarah
Banyak yang bisa menyebabkan terjadinya mimisan pendarahan hidung. Mimisan adalah pendarahan yang terjadi pada hidung, darah keluar dari bagian nosetril dibagian tengah hidung yang keluar ke bagian depan melalui lubang hidung.
Beberapa faktor yang menyebabkan hal ini antara lain:
Pilek atau alergi
Pada waktu anak terjangiti pilek atau alergi maka terdapat lapisan hidung yang mengalami pembengkakan dan iritasi. Kondisi ini akan menyebabkan rasa gatal dan jika tergores bisa mengakibatkan pendarahan. Hal ini diperparah pada saat anak bernafas atau bersin yang terlalu kuat.
Penyebab mimisan
Penyebab mimisan
Trauma
Yang dimaksud trauma disini adalah melakukan kegiatan mengorek hidung, memasukkan benda asing ke lubang hidung, atau menerima pukulan keras. Penyebab lain bernafas yang terlalu kuat juga digolongkan dengan trauma.
Faktor lingkungan yakni cuaca yang terlalu kering
Kelembaban udara yang rendah yang biasanya terjadi di musim kemarau bisa menyebabkan bagian sektrum mengering. Pada saat kondisi ini dialami anak anak iritasi akan terjadi dan terjadilah pendarahan.
Pembekuan darah yang tidak normal
Pembekuan darah yang tidak normal dapat terjadi akibat faktor genetik. Dokter tentu saja akan melihat riwayat medis lengkap untuk menentukan pendarahan hidung yang disebabkan oleh penyebab ini. Konsumsi aspirin dan ibuprofin yang berlebihan juga bisa menyebabkan terjadinya hal ini.
Apakah mimisan itu berbahaya?
Pada umumnya anak akan mengalami mimisan sekali dalam perjalanan usai prasekolahnya. Pendarahan yang terjadi ini tidaklah berbahaya akan tetapi pengalaman pertama mimisan bisa menimbulkan efek trauma disebabkan melihat darah segar keluar dari hidung.
Jika anak sering mengalami pendarahan maka peristiwa ini perlulah diwaspadai. Pemeriksaan oleh dokter akan dapat memutuskan apakah penyebab dari pendarahan ini. Pendarahan yang sering dialami bisa jadi indikasi adanya tumor ataupun pembekuan darah yang tidak normal.
Pertolongan pertama pada anak yang mimisan
Berikut merupakan langkah-langkah untuk menolong anak yang sedang mengalami mimisan.
  1. Usahakan anak tetap merasa tenang, keadaan panik akan bisa memperparah keluarnya darah dari hidung.
  2. Angkat kepala lebih tinggi dari jantung. Posisi duduk adalah posisi yang terbaik.
  3. Bersihkan hdiung dari darah. Jika anak yang mengalami hal ini umurnya agak besar maka Anda bisa menyuruhnya untuk membersihkan sendiri.
  4. Jepitkan tangan Anda ke bagian bawah hidung hingga anak merasa tak nyaman, selanjutnya tekan permukaan kulit hidung dengan jari hingga menyentuh kulit wajah.
  5. Tahan posisi ini selama lima menit, jika setelah periode ini darah masih keluar maka ulangi angkah ini dari awal.
Jika pendarahan masih berlangsung terus maka bawalah anak ke rumah sakit.

Cara Menyembuhkan Penyakit Pada Hidung

Penyakit yang menimpa pada hidung ada beberapa macam, d`n penyembuhannya juga berbeda. Karena itu dibawah ini akan diterangkan berbagai macam penyakit1.hidung, penyebabnya dan cara menyembuhkannya masing-masing.

  1. Cara Menyembuhkan Sakit Hidung Karena Angin Yang Bercokol Di Situ
  2. Ambil delima kecut dan lemaknya,lalu dimasak bersama-sama dengan madu, diaduk sampai menjadi mirip salep.Cara menggunakannya adalah dengan mengusapkannya/mengoleskannya pada hidung. Sangat manjur untuk mengusir angin yang bercokol dal hidung.

  3. Cara Mengatasi Hidung Yang Mengeluarkan Darah
  4. Apabila hidung mengeluarkan darah, maka tetesilah dengann cuka air mawar. Isaplah selalu, maka penyakit ini tidak akan kembali selamanya.

  5. Cara Menyembuhkan Pilek
  6. Untuk mengusir pilek, isaplah uap bawang putih. Atau didihkan jinten hitam pada suatu tempat merendang yang masih baru sampai hangat. Kemudian bungkus dengan kain katun. Setelah itu isaplah berkali-kali selagi ia masih hangat.

  7. Obat Pilek

    Ambil jinten hitam secukupnya, lalu digilas sampai halus, setelah itu masukkan kedalam minyak yaitun dan diaduk perlahan lalu diperas. Air hasil perassan tersebut teteskan pada lobang hidung.


Senin, 03 Desember 2012

7 rahasia kesehatan mata


Meski mata hanya bagian kecil dari tubuh, tetapi perannya sangat besar. Maksimalkan fungsi penglihatan mata dengan mengetahui informasi seputar mata yang mungkin belum pernah Anda ketahui berikut ini:
1. Jangan gunakan tisu atau kertas toilet untuk membersihkan permukaan kaca mata. Tisu atau kertas toilet terbuat dari kayu sehingga bisa menggores lensa. Gunakan lap pembersih kaca mata atau jika terpaksa gunakan dasi atau ujung kaos Anda yang lembut.
2. Kacamata dengan lensa terpolarisasi sangat bagus untuk mengurangi silau tetapi lensa tersebut bisa membuat kita lebih sulit melihat layar ponsel atau LCD.
3. Radiasi sinar ultraviolet bukan hanya merusak kulit tapi juga mata. Karena itu selalu gunakan kacamata hitam saat berada di bawah sinar matahari.
4. Wortel bukanlah sayuran terbaik untuk mata karena yang berada di peringkat pertama adalah bayam dan sayuran berdaun hijau gelap lainnya.
5. Membaca dalam pencahayaan yang kurang pada dasarnya tidak merusak mata namun jika dipaksakan bisa membuat nyeri kepala.
6. Selalu lepaskan lensa kontak Anda sebelum tidur. Kebiasaan sehat ini akan mengurangi risiko Anda terkena bakteri mata hingga 15 kali.
7. Untuk mengurangi rasa pedih tetes mata, simpanlah obat tetes mata di kulkas.

Kamis, 22 November 2012

makalah pemeriksaan fisik abdomen


 KEBUTUHAN DASAR MANUSIA I

TEKNIK PEMERIKSAAN FISIK:
-INSPEKSI
-AUSKULTASI
-PALPASI
-PERKUSI

DI
S
U
S
U
N
OLEH:

Nama Anggota                    : - AKLIMA
              - AL ANSHARI
Kelompok                             : I
Tingkat                                 : I’C
Dosen Pembimbing          : IDA SAFRIAYANTI. SKM














AKADEMI KESEHATAN PEMKAB ACEH UTARA
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2012 / 2013



KATA PENGANTAR
      Puji syukur kehadirat Allah swt, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan judul “ Teknik Pemeriksaan fisik ”. Shalawat beriring salam penulis ucapkan kepada nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan pada saat ini.
      Penyusunan makalah ini merupakan suatu tugas yang di berikan oleh guru / pembimbing  yang mengajar pelajaran KDM I di AKKES PEMKAB ACEH UTARA, Jurusan Keperawatan.
      Dalam penulisan makalah ini terdapat sedikit kendala dalam peyelesaiannya, akan tetapi berkat bimbingan dan arahan pembimbing maka permasalahan tersebut bisa diatasi, sehingga makalah ini selesai tepat pada waktunya.
      Dalam makalah ini penulis ingin mengucapkan ucapan terima kasih  kepada Ibu YUSNIDARYANI,M.KES selaku koordinator pelajaran KDM I, serta kepada Ibu IDA SAFRIYNTI.SKM selaku pembimbing saya di bidang pelajaran KDM I, dan penulis juga mengucapkan terima kasih kepada ayah dan bunda tercinta serta semua keluarga tersayang yang telah memberikan dukungan dan do’a kepada penulis, dan seluruh staf dosen dan Serta petugas yg di AKKES PEMKAB ACEH UTARA, serta rekan-rekan seperjuangan khususnya D3 dan yang dengan canda tawanya telah mengiringi penyelesaian makalah ini.
      Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi semua pembaca dan pemerhati ilmu.

                                                                  Lhokseumawe, 25 September 2012

DAFTAR ISI

          LEMBAR JUDUL........................................................................................
          KATA PENGANTAR...................................................................................
          DAFTAR ISI.................................................................................................
                BAB I  PENDAHULUAN
1.1  Pemeriksaan Fisik Abdomen………………………………………………………
1.2  Topografi Anatomi…………………………………………………………………..
                BAB II  LANDASAN TEORI
2.1 Inspeksi……………………………………………………………………………….
2.2 Auskulasi………………………………………………………………………….....
2.3 Palpasi………………………………………………………………………………..
2.4 Perkusi………………………………………………………………………………..
                 BAB III   METODE PENELITIAN
3.1 Untuk Pemeriksaan Hepar Prosedur……………………………………………
3.2 Untuk Pemeriksaan Lien Prosedur……………………………………………...
3.3 Untuk Pemeriksaan Ginjal Abdomen Prosedur………………………………..
                 BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.................................................................................
4.2 Saran............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

BAB I

1.1 PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN

Urutan teknik pemeriksaan pada abdomen ialah inspeksi, auskultasi, palpasi, dan perkusi.Auskultasi dilakukan sebelum kita melakukan palpasi dan perkusi dengan tujuan agar hasil pemeriksaan auskultasi lebih akurat karena kita belum melakukan manipulasi terhadap abdomen.

1.2 TOPOGRAFI ANATOMI ABDOMEN

Ada dua macam cara pembagian topografi abdomen yang umum dipakai untuk menentukanlokalisasi kelainan, yaitu:
1. Pembagian atas empat kuadran, dengan membuat garis vertikal dan horizontal melaluiumbilicus, sehingga terdapat daerah kuadran kanan atas, kiri atas, kanan bawah, dan kiri bawah.
2. Pembagian atas sembilan daerah, dengan membuat dua garis horizontal dan dua garis vertical;
- Garis horizontal pertama dibuat melalui tepi bawah tulang rawan iga kesepuluh dan yang keduadibuat melalui titik spina iliaka anterior superior (SIAS).
- Garis vertikal dibuat masing-masing melalui titik pertengahan antara SIAS dan mid-lineabdomen.
- Terbentuklah daerah hipokondrium kanan, epigastrium, hipokondrium kiri, lumbal kanan,umbilical, lumbal kanan, iliaka kanan, hipogastrium/ suprapubik, dan iliaka kiri.Pada keadaan normal, di daerah umbilical pada orang yang agak kurus dapat terlihat dan teraba pulsasi arteri iliaka. Beberapa organ dalam keadaan normal dapat teraba di daerah tertentu, misalnya kolon sigmoid teraba agak kaku di daerah kuadaran kiri bawah, kolon asendens dansaecum teraba lebih lunak di kuadran kanan bawah. Ginjal yang merupakan organ retroperitonealdalam keadaan normal tidak teraba. Kandung kemih pada retensio urine dan uterus gravid terabadi daerah suprapubik.

http://htmlimg3.scribdassets.com/5cnl78ijggou63r/images/1-8950ce19ee.jpg

BAB II

2.1  INSPEKSI

Dilakukan pada pasien dengan posisi tidur terlentang dan diamati dengan seksama dindingabdomen. Yang perlu diperhatikan adalah:
- Keadaan kulit; warnanya (ikterus, pucat, coklat, kehitaman), elastisitasnya (menurun padaorang tua dan dehidrasi), kering (dehidrasi), lembab (asites), dan adanya bekas-bekas garukan(penyakit ginjal kronik, ikterus obstruktif), jaringan parut (tentukan lokasinya), striae(gravidarum/ cushing syndrome), pelebaran pembuluh darah vena (obstruksi vena kava inferior & kolateral pada hipertensi portal).
- Besar dan bentuk abdomen; rata, menonjol, atau scaphoid (cekung).
- Simetrisitas; perhatikan adanya benjolan local (hernia, hepatomegali, splenomegali, kistaovarii, hidronefrosis).
- Gerakan dinding abdomen pada peritonitis terbatas.
- Pembesaran organ atau tumor, dilihat lokasinya dapat diperkirakan organ apa atau tumor apa.
- Peristaltik; gerakan peristaltik usus meningkat pada obstruksi ileus, tampak pada dindingabdomen dan bentuk usus juga tampak (darm-contour).
- Pulsasi; pembesaran ventrikel kanan dan aneurisma aorta sering memberikan gambaran pulsasidi daerah epigastrium dan umbilical.Perhatikan juga gerakan pasien:
- Pasien sering merubah posisi: adanya obstruksi usus.- Pasien sering menghindari gerakan: iritasi peritoneum generalisata.
- Pasien sering melipat lutut ke atas agar tegangan abdomen berkurang/ relaksasi: peritonitis.
- Pasien melipat lutut sampai ke dada, berayun-ayun maju mundur pada saat nyeri: pankreatitis parah.

2.2       AUSKULTASI

Kegunaan auskultasi ialah untuk mendengarkan suara peristaltic usus dan bising pembuluhdarah. Dilakukan selama 2-3 menit.- Mendengarkan suara peristaltic usus.Diafragma stetoskop diletakkan pada dinding abdomen, lalu dipindahkan ke seluruh bagianabdomen. Suara peristaltic usus terjadi akibat adanya gerakan cairan dan udara dalam usus.Frekuensi normal berkisar 5-34 kali/ menit.
Bila terdapat obstruksi usus, peristaltic meningkat disertai rasa sakit (borborigmi). Bila obstruksimakin berat, abdomen tampak membesar dan tegang, peristaltic lebih tinggi seperti dentingankeeping uang logam (metallic-sound). Bila terjadi peritonitis, peristaltic usus akan melemah, frekuensinya lambat, bahkan sampaihilang. Mendengarkan suara pembuluh darah.Bising dapat terdengar pada fase sistolik dan diastolic, atau kedua fase. Misalnya pada aneurismaaorta, terdengar bising sistolik (systolic bruit). Pada hipertensi portal, terdengar adanya bisingvena (venous hum) di daerah epigastrium.
2.3       PALPASI

Beberapa pedoman untuk melakukan palpasi, ialah:
- Pasien diusahakan tenang dan santai dalam posisi berbaring terlentang. Sebaiknya pemeriksaandilakukan tidak buru-buru.
- Palpasi dilakukan dengan menggunakan palmar jari dan telapak tangan. Sedangkan untuk menentukan batas tepi organ, digunakan ujung jari. Diusahakan agar tidak melakukan penekananyang mendadak, agar tidak timbul tahanan pada dinding abdomen.
- Palpasi dimulai dari daerah superficial, lalu ke bagian dalam. Bila ada daerah yang dikeluhkannyeri, sebaiknya bagian ini diperiksa paling akhir.
- Bila dinding abdomen tegang, untuk mempermudah palpasi maka pasien diminta untuk menekuk lututnya.Bedakan spasme volunteer & spasme sejati; dengan menekan daerahmuskulus rectus, minta pasien menarik napas dalam, jika muskulus rectus relaksasi, maka ituadalah spasme volunteer. Namun jika otot kaku tegang selama siklus pernapasan, itu adalahspasme sejati.
- Palpasi bimanual; palpasi dilakukan dengan kedua telapak tangan, dimana tangan kiri berada di bagian pinggang kanan atau kiri pasien sedangkan tangan kanan di bagian depan dindingabdomen.
- Pemeriksaan ballottement; cara palpasi organ abdomen dimana terdapat asites.Caranya dengan melakukan tekanan yang mendadak pada dinding abdomen & dengan cepattangan ditarik kembali. Cairan asites akan berpindah untuk sementara, sehingga organ ataumassa tumor yang membesar dalam rongga abdomen dapat teraba saat memantul.
Teknik ballottement juga dipakai untuk memeriksa ginjal, dimana gerakan penekanan pada organoleh satu tangan akan dirasakan pantulannya pada tangan lainnya. Setiap ada perabaan massa, dicari ukuran/ besarnya, bentuknya, lokasinya, konsistensinya,tepinya, permukaannya, fiksasi/ mobilitasnya, nyeri spontan/ tekan, dan warna kulit di atasnya.Sebaiknya digambarkan skematisnya.Palpasi hati; dilakukan dengan satu tangan atau bimanual pada kuadran kanan atas. Dilakukan palpasi dari bawah ke atas pada garis pertengahan antara mid-line & SIAS. Bila perlu pasiendiminta untuk menarik napas dalam, sehingga hati dapat teraba. Pembesaran hati dinyatakandengan berapa sentimeter di bawah lengkung costa dan berapa sentimeter di bawah prosesusxiphoideus.

2.4       PERKUSI

Perkusi berguna untuk mendapatkan orientasi keadaan abdomen secara keseluruhan, menentukan besarnya hati, limpa, ada tidaknya asites, adanya massa padat atau massa berisi cairan (kista),adanya udara yang meningkat dalam lambung dan usus, serta adanya udara bebas dalam ronggaabdomen. Suara perkusi abdomen yang normal adalah timpani (organ berongga yang berisiudara), kecuali di daerah hati (redup; organ yang padat).
Orientasi abdomen secara umum. Dilakukan perkusi ringan pada seluruh dinding abdomen secara sistematis untuk mengetahuidistribusi daerah timpani dan daerah redup (dullness). Pada perforasi usus, pekak hati akanmenghilang. Cairan bebas dalam rongga abdomenAdanya cairan bebas dalam rongga abdomen (asites) akan menimbulkan suara perkusi timpani di bagian atas dan dullness dibagian samping atau suara dullness dominant. Karena cairan itu bebasdalam rongga abdomen, maka bila pasien dimiringkan akan terjadi perpindahan cairan ke sisiterendah.
Cara pemeriksaan asites:o Pemeriksaan gelombang cairan (undulating fluid wave).Teknik ini dipakai bila cairan asites cukup banyak. Prinsipnya adalah ketukan pada satu sisidinding abdomen akan menimbulkan gelombang cairan yang akan diteruskan ke sisi yang lain.Pasien tidur terlentang, pemeriksa meletakkan telapak tangan kiri pada satu sisi abdomen dan tangan kanan melakukan ketukan berulang-ulang pada dinding abdomen sisi yang lain. Tangankiri kan merasakan adanya tekanan gelombang.o Pemeriksaan pekak alih (shifting dullness).Prinsipnya cairan bebas akan berpindah ke bagian abdomen terendah. Pasien tidur terlentang,lakukan perkusi dan tandai peralihan suara timpani ke redup pada kedua sisi. Lalu pasien dimintatidur miring pada satu sisi, lakukan perkusi lagi, tandai tempat peralihan suara timpani ke redupmaka akan tampak adanya peralihan suara redup.

BAB III
3.1 Untuk pemeriksaan hepar prosedur:

1. Melakukan perkusi batas bawah hepar: Mulai dari bawah umbilikus di mcl kanan perkusi dari bawah ke atas sampai suara redup (tidak ada pergeseran ke bawah/ Obstruksi paru kronik).
2. Melakukan perkusi batas atas hepar: daerah paru ke bawah sampai suara redup.
3. Mengukur tinggi antara daerah redup (tidak ada pembesaran hepar).
4. Melakukan palpasi dengan meletakkan tangan kiri dibelang penderita menyangga costa ke-11/12sejajar, minta penderita rileks.
5. Mendorong hepar ke depan, diraba dari depan dengan tangan kanan.
6. Menempatkan tangan kanan pada lateral otot rektus kanan, jari di batas bawah hepar dan tekanlembut ke arah atas.
7. Meminta pasien bernafas dalam terasa sentuhan hepar bergerak ke bawah (tangan dikendorkanagar hepar meluncur dibawah jari sehingga meraba permukaan yang lunak tidak berbenjol, tepitegas/tajam, tidak ada pembesaran).

3.2 Untuk pemeriksaan lien prosedur:

  1. Perkusi daerah ics terbawa di linea axillaris anterior kiri (timpani)
  2. Meminta pasien menarik nafas panjang lakukan perkusi lagi (kalau redup berarti pembesaranlimfe atau bisa normal false positive splenic percussion sign)
  3. Melakukan perkusi daerah redup dari berbagai arah (redup meluas berarti pembesaran limpa) perlu dilakukan palpasi untuk memastikan
  4. Melakukan palpasi dengan meletakkan tangan kiri menyangga dan mengangkat costa bagian bawah kiri sebelah penderita. Tangan kanan diletakkan di bawah arcus aorta kemudian tekan kearah lien
  5. Meminta penderita bernafas dalam-dalam merasakan lien dengan ujung jari (lien membesar atautidak)
  6. Mengulangi pemeriksaan pada posisi pasien miring ke kanan dengan tungkai paha dan lutut flexiagar lien mudah teraba
  7. Memperkirakan jarak letak lien dengan costa kiri terbawah

3.3 Untuk pemeriksaan ginjal abdomen prosedur:

  1. Melakukan palpasi Ginjal Kanan: Posisi di sebelah kanan pasien.
  2. Meletakkan tangan kiri di belakang penderita, paralel pada costa ke-12, ujung cari menyentuhsudut costovertebral (angkat untuk mendorong ginjal ke depan).
  3. Meletakkan tangan kanan dengan lembut pada kuadran kanan atas di lateral otot rectus, minta pasien menarik nafas dalam, pada puncak inspirasi tekan tangan kanan dalam-dalam di bawaharcus aorta untuk menangkap ginjal di antar kedua tangan (tentukan ukuran, nyeri tekan ga).
  4. Minta pasien membuang nafas dan berhenti napas, lepaskan tangan kanan, dan rasakan bagaimana ginjal kembali waktu ekspirasi.
  5. Dilanjutkan dengan palpasi Ginjal Kiri: Pindah di sebelah kiri penderita, Tangan kanan untuk menyangga dan mengangkat dari belakang.
  6. Meletakkan tangan kiri dengan lembut pada kuadran kiri atas di lateral otot rectus, minta pasienmenarik nafas dalam, pada puncak inspirasi tekan tangan kiri dalam-dalam di bawah arcus aortauntuk menangkap ginjal di antar kedua tangan (normalnya jarang teraba)Untuk pemeriksaan ketok ginjal prosedur tambahannya.
  7. Memperlsilahkan penderita untuk duduk menghadap ke salah satu sisi, dan pemeriksa berdiri di belakang penderita
  8. Meletakkan satu tangan pada sudut kostovertebra kanan setinggi vertebra torakalis 12 dan lumbal1 dan memukul dengan sisi ulnar dengan kepalan tangan (ginjal kanan)
  9. Meletakkan satu tangan pada sudut kostovertebra kanan setinggi vertebra torakalis 12 dan lumbal1 dan memukul dengan sisi ulnar dengan kepalan tangan (ginjal kiri)
  10. Meminta penderita untuk memberiksan respons terhadap pemeriksaan bila ada rasa sakit

Pengertian Ikterus

Ikterus adalah wama kuning yang tampak pada kulit dan mukos, karena adanya penumpukan bilirubin akibat peningkatan kadarnya dalam darah. Harga Normal bilirubin dalam darah : Direk < 1,0 mg, Indirek < 2,0 mg%.
Harga patologis (kelainan) bilirubin dalam darah:
- Indirek bayi aterm > 12mg%
- Indirek bayi prematur > 10 mg%
- Peningkatankadar0;2rng/ja;natau4mg/hariPenumpukan bilirubin disebabkan oleh :
1. Pemecahan eritrosit (sel darah merah) berlebihan.
2. Gangguan transportasi, misalnya hipoalbuminemia pada bayi kurang bulan.
3. Gangguan konjugasi.
4. Gangguan fungsi hepar atau imaturitas hepar.
5. Gangguan ekskresi atau obstruksiIkterus FisiologisBila penumpukan bilirubin tídak mengganggu.
- Tampak pada hari ke 3 ± 4
- Bayi tampak normal/sehat
- Kadarnya < 12 mg%
- Menghilang paling lambat 10- 14 hari
- Tidak ada faktor resiko
- Sebab : proses físiologisIkterus Patologis
- Biasanya timbul pada bayi umur < 36 jam
- Cepat berkembang- Bisa disertai lebih lama  > 2 Minggu
- Ada faktor resiko
- Dasar : proses patologis

Pemeriksaan KlinisPenentuan derajat ikterus menurut pembagian zona tubuh (menurut KRAMER)
I Kramer I Daerah kepala(Bilirubin total 5 7 mg)
I Kramer II Daerah dada pusat(Bilirubin total 7 10 mg%)
I Kramer III Perut dibawah pusat s/d lutut(Bilimbin total 10 13 mg)
I Kramer IV Lengan s/d pergelangan tangan tungkai bawah s/d pergelangan kaki(Bilirubin total 13 17 mg%)
I Kramer V s/d telapak tangan dan telapak kaki(Bilirubin total >17 mg%).

Pembesaran Hati (Hepatomegali)

Pembesaranorganhati yang disebabkan oleh berbagai jenis penyebab seperti infeksi virushepatitis, demam tifoid, amoeba,pemimbunan lemak (fatty liver), penyakit keganasan sepertileukemia, kanker hati (hepatoma) dan penyebaran dari keganasan (metastasis).

Etiologi

Penyebab yang sering ditemukan:
- Alkoholisme
- Hepatitits A
- Hepatitis B
- Gagal jantung kongestif (CHF, congestiveheartfailure)
- Leukemia
- Neuroblastoma
- Sindroma Reye
- Karsinoma hepatoseluler
- Penyakit Niemann
-Pick 
- Intoleransi fruktosa bawaan
- Penyakit penimbunan glikogen
- Tumor metastatic
- Sirosis bilier primer 
- Sarkoidosis
- Kolangitis sklerotik 
- Sindroma hemolitik-uremik.
http://htmlimg2.scribdassets.com/5cnl78ijggou63r/images/8-48adca9d79.jpghttp://htmlimg2.scribdassets.com/5cnl78ijggou63r/images/8-48adca9d79.jpg

Gejala

Hati yang membesar biasanyatidak menyebabkan gejala. Tetapi jika pembesarannya hebat, bisamenyebabkan rasa tidak nyaman di perut atau perut terasa penuh. Jika pembesaran terjadi secaracepat, hati bisa terasa nyeri bila diraba.

Diagnosa

Ukuran hati bisa diraba/dirasakan melalui dinding perut selama pemeriksaan fisik.Jika hati teraba lembut, biasanya disebabkan oleh hepatitis akut, infiltrasi lemak, sumbatan olehdarah atau penyumbatan awal dari saluran empedu.Hati akan teraba keras dan bentuknya tidak teratur, jika penyebabnya adalah sirosis.Benjolan yang nyata biasanya diduga suatu kanker.Pemeriksaan lainnya yang bisa dilakukan untuk membantu menentukan penyebab membesarnyahati adalah: rontgen perut, CT scan perut, dan tes fungsi hati.

Pembesaran Limpa

Limpa menghasilkan, memantau, menyimpan dan menghancurkan sel darah.Limpa merupakan organ sebesar kepalan tinju yang lembut dan berongga-rongga, dan berwarnakeunguan.Limpa terdapat dibagian atas rongga perut, tepat dibawah lengkung tulang iga di sebelah kiri.Limpa berfungsi sebagai 2 organ. Bagian yang putih merupakan sistem kekebalan untuk melawan infeksi dan bagian yang merah bertugas membuang bahan-bahan yang tidak diperlukan dari dalam darah (misalnya sel darahmerah yang rusak).Sel darah putih tertentu (limfosit) menghasilkan antibodi pelindung dan memegang peranan penting dalam melawan infeksi.Limfosit dapat dibentuk dan mengalami pematangan di dalam bagian putih limpa.
Bagian merah limpa mengandung sel darah putih lainnya (fagosit) yang mencerna bahan yangtidak diinginkan (misalnya bakteri atau sel yang rusak) dalam pembeluh darah.Bagian merah memantau sel darah merah (menentukan sel yang abnormal atau terlalu tua atau sel yang mengalami kerusakan) dan menghancurkannya.Karena itu, bagian merah ini kadang disebut sebagai kuburan sel darah merah.Bagian merah juga berfungsi sebagai cadangan untuk elemen-elemen darah, terutama sel darah putih dan trombosit.
Pada banyak binatang, bagian merah ini melepasakan elen darah ke dalam darah sirkulasi padasaat tubuh memerlukannya; tetapi pada manusia pelepasan elemen ini bukan merupakan fungsilimpa yang penting.Jika limpa diangkat melalui pembedahan (splenektomi), tubuh akan kehilangan beberapakemampuannya untuk menghasilkan antibodi pelindung dan untuk membuang bakteri yang tidak diinginkan dari tubuh.Sebagai akibatnya, kemampuan tubuh dalam melawan infeksi akan berkurang.Tidak lama kemudian, organ lainnya (terutama hati) akan meningkatkan fungsinya dalammelawan infeksi untuk menggantikan kehilangan tersebut, sehingga peningkatan resikoterjadinya infeksi tidak akan berlangsung lama.Jika limpa membesar (splenomegali), kemampuannya untuk menangkap dan menyimpan sel-seldarah akan meningkat.Splenomegali dapat menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah, sel darah putih dantrombosit dalam sirkulasi.Jika limpa yang membesar menangkap sejumlah besar sel darah yang abnormal, sel-sel ini akanmenyumbat limpa dan mengganggu fungsinya.Proses ini menyebabkan suatu lingkaran setan, yaitu semakin banyak sel yang terperangkapdalam limpa, maka limpa akan semakin membesar; semakin membesar limpa, maka akansemakin banyak sel yang terperangkap.Jika limpa terlalu banyak membuang sel darah dari sirkulasi (hipersplenisme), bisa timbulsejumlah masalah, seperti:
- anemia (karena jumlah sel darah merah berkurang)
- sering mengalami infeksi (karena jumlah sel darah putih berkurang)
- kelainan perdarahan (karena trombosit berkurang).
Pada akhirnya limpa yang sangat membesar juga menangkan sel darah merah yang normal danmenghancurkannya bersama dengan sel-sel yang abnormal.

Penyebab:
1. Infeksi- Hepatitis- Mononukleosis infeksiosa- Psitakosis- Endokarditis bakterialis subakut- Bruselosis- Kala-azar - Malaria- Sifilis- Tuberkulosis
2. Anemia- Elliptositosis herediter - Sferositosis herediter - Penyakit sel sabit (terutama pada anak-anak)- Thalassemia
3. Kanker darah dan penyakit proliferatif - Penyakit Hodgkin dan limfoma lainnya- Leukemia- Mielofibrosis- Polisitemia vera
4. Penyakit peradangan- Amiloidosis- Sindroma Felty- Sarkoidosis- Lupus eritematosus sistemik 
5. Penyakit hati- Sirosis
6. Penyakit penimbunan- Penyakit Gaucher - Penyakit Hand-Schller-Christian- Penyakit Lettere-Siwe- Penyakit Niemann-Pick 
7. Penyebab lain- Kisata dalam limpa- Penekanan terhadap vena dari limpa atauvena yang menuju ke hati- Bekuan darah dalam vena dari limpa atauvena yang menuju ke hati. GEJALALimpa yang membesar tidak menyebabkan banyak gejala, dan tidak satupun gejala yangmenunjukkan penyebab membesarnya limpa. Limpa yang membesar terletak di dekat lambung dan bisa menekan lambung, sehingga penderita bisa merasakan perutnya penuh meskipun baru makan sedikit makanan kecil atau bahkan belummakan apa-apa.Penderita juga bisa merasakan nyeri perut atau nyeri punggung di daerah limpa, yang bisamenjalar ke bahu, terutama jika sebagian limpa tidak mendapatkan cukup darah dan mulai mati DIAGNOSA.
Biasanya pada pemeriksaan fisik, seorang dokter dapat merasakan adanya pembesaran limpa.Pembesaran limpa juga bisa terlihat pada foto rontgen perut.Kadang diperlukan CT scan untuk menentukan besarnya limpa dan melihat adanya penekananterhadap organ di sekitarnya. MRI scan juga memberikan hasil yang sama dengan CT scan dan juga bisa mengikuti alirandarah yang melalui limpa. Pemeriksaan penyaringan lainnya menggunakan partikel radioaktif yang ringan untuk mengukur  besarnya limpa dan fungsinya serta untuk menentukan apakah terdapat penumpukan atau penghancuran sel darah dalam jumlah besar.Pemeriksaan darah menunjukkan berkurangnya jumlah sel darah merah, sel darah putih dantrombosit.Pada pemeriksaan dibawah mikroskop, bentuk dan ukuran sel darah bisa memberikan petunjuk mengenai penyebab membesarnya limpa.Pemeriksaan sumsum tulang dapat menemukan adanya kanker sel darah (misalnya leukemia ataulimfoma) atau penumpukan bahan-bahan yang tidak diinginkan.Kadar asam urat (produk sisa yang ditemukan dalam darah dan air kemih) dan kadar alkalinfosfatase (suatu enzim yang ditemukan pada beberapa sel darah) dalam leukosit, juga diukur untuk menentukan apakah terdapat leukemia atau limfoma.

      PENGOBATAN Jika memungkinkan, dilakukan pengobatan terhadap penyakit yang menyebabkan terjadinya pembesaran limpa. Pengangkatan limpa melalui pembedahan jarang diperlukan dan bisa menyebabkan masalah,seperti kepekaan terhadap infeksi yang serius.Tetapi pada keadaan tertentu resiko ini lebih baik dihadapi, yaitu jika:
- limpa dengan sangat cepat menghancurkan sel darah merah sehingga terjadi anemia yang berat.
- cadangan sel darah putih dan trombosit sangat berkurang, sehingga mudah mengalami infeksidan perdarahan- limpa sangat membesar sehingga menyebabkan nyeri atau menekan organ lainnya.
- limpa sangat membesar sehingga sebagian dari limpa mengalami perdarahan atau mati.

Senin, 19 November 2012

makalah sejarah keperawatan


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Sejarah merupakan rangkaian peristiwa yang dapat dipahami dengan “cara” tertentu. Oleh karena itu pengertian sejarah terkait dengan masa silam pengalaman manusia dalam berbagai segi kehidupan, seperti : ekonomi, sosial, politik, dan pendidikan, yang merefleksi pada kehidupan masa kini. Dengan demikian, sejarah selain memusatkan pada masa silam pengalaman manusia, juga pada masa kini pengalaman manusia. Dengan perkataan lain, sejarah mencoba memahami perkembangan pengalaman manusia dari dulu sampai sekarang.

B.     Rumusan Masalah
1.      Sejarah Islam di Sumatera
2.      Sejarah Islam di Jawa
3.      Sejarah Islam di Maluku
4.      Sejarah Islam di Kalimantan
5.      sejarah Islam di Sulawesi
6.      Sejarah Islam di Nusa Tenggara




BAB II
PEMBAHASAN


A.     Islam di Sumatera
1.      Sejarah Islam di Aceh
Berdasarkan Seminar Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Aceh yang berlangsung di Banda Aceh pada tahun 1978, dinyatakan bahwa kerajaan Islam pertama adalah Perlak, Lamuri, dan Pasai.
Masa kerajaan Islam merupakan salah satu dari periodesisasi perjalanan sejarah pendidikan Islam di Indonesia. Hal ini karena lahirnya kerajaan Islam yang disertai berbagai kebijakan dari penguasanya saat itu sangat mewarnai sejarah Islam di Indonesia. Terlebih-lebih, agama Islam juga pernah dijadikan sebagai agama resmi negara / kerajaan pada saat itu.

2.      Kerajaan Islam di Aceh
a.       Kerajaan Samudera Pasai
Kerajaan ini berdiri pada abad ke-10 M/3 H. Raja pertamanya adalah Al-Malik Ibrahim bin Mahdum; yang kedua bernama Al-Malik al-Shaleh, dan yang terakhir kerajaan Islam pertama di Indonesia (daerah Aceh). Namun ada juga yang menyatakan bahwa kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah kerajaan Perlak, tetapi tidak banyak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung fakta sejarah ini.
b.      Kerajaan Perlak
Kerajaan Perlak merupakan salah satu kerajaan Islam tertua di Indonesia. Bahkan, ada yang menyatakan lebih dahulu dari Kerajaan Samudera Pasai. Namun, sebagaimana dikemukakan terdahulu, tidak banyak bahan pustaka yang menguatkan pendapat tersebut.
Sultan Mahdun Alaudin Muhammad Amin yang memerintah antara tahun 1243-1267 M tercatat sebagai Sultan keenam. Ia terkenal sebagai sultan yang arif bijaksana dan alim, sekaligus seorang ulama.
Di Perlak pun terdapat suatu lembaga pendidikan lainnya berupa majelis taklim tinggi, yang dihadiri khusus oleh para murid yang alim dan mendalam ilmunya.
c.       Kerajaan Aceh darussalam (1511 – 1874)
Kerajaan Aceh Darussalam yang diproklamasikan pada tanggal 12 Zulkaedah 916 H 91511 M) menyatakan perang terhadap buta huruf dan buta ilmu. Hal ini merupakan tempaan sejak berabad-abad yang lalu, yang berlandaskan pendidikan Islam dan ilmu pengetahuan.
Proklamasi Kerajaan Aceh darussalam tersebut merupakan hasil peleburan Kerajaan islam Aceh di belahan barat dan Kerajaan Islam Samudera Pasai di belahan timur. Putra Sultan Abiddin Syamsu Syah diangkat menjadi raja dengan gelar Sultan Alauddin Ali Mughayat Syah (1507 – 1522).
Pada abad ke-15, diberitakan oleh Cong Ho, Marco Polo, dan Ibnu Batutah bahwa di Aceh telah berdiri Kerajaan Lamuri yang tunduk kepada Pidie. Pada mulanya pusat pemerintahan terletak di satu tempat yang dinamakan Kampung ramni dan dipindahkan ke Darul Kamal oleh Sultan Alaudin Inayat Johan Syah (1408 – 1465 M). Sultan Ali Mughayat Syah adalah pembebas Aceh dari kekuasaan Pidie. Dia dapat mengalahkan Sultan Pidie (Sultan Ahmad Syah). Kekuasaan kerajaan ini sampai ke Kerajaan Pasai. Masa keemasan kerajaan ini terjadi pada masa Sultan Iskandar Muda (1607 – 1636 M).
d.      Kerajaan Siak
Sultan pertamanya adalah Abdul Jalil Rachmad Syah yang memerintah sebagai Sultan Siak I (1723 – 1746 M). Pada masa Kerajaan Siak II di bawah kekuasaan Sultan Muhammad Abdul Jalil Muzafar Syah (1746 – 1765 M) adalah zaman panji-panji Islam berkibar di Siak. Islam diperkirakan masuk ke Siak pada abad ke-12 M. Peranan Kerajaan Siak dalam memperlambat proses imperialisme Barat sangat dominan. Begitu pula dalam hal pendidikan, di Siak telah berdiri madrasah-madrasah serta sekolah-sekolah umum.
Demikianlah di antara kerajaan-kerajaan yang berada di Sumatera yang berasaskan Islam. Perlu ditekankan bahwa semua kerajaan tersebut telah mendukung penyiaran pendidikan islam, baik di Sumatera ataupun di luar daerah Sumatera.

3.      Sejarah Pendidikan Islam di Sumatera
a.       Pendidikan Islam di Minangkabau
Menurut sebagian ahli sejarah, Islam masuk ke Minangkabau kira-kira tahun 1250 M, ulama yang termasyhur sampai sekarang sebagai pembawa Islam ke Minangkabau adalah Syekh Burhanudin yang dilahirkan di Sintuk Pariaman tahun 1066 H / 1646 M dan wafat tahun 111 H / 1691 M. Dia tempat pendidikan dan pengajaran agama Islam.
Agama Islam masuk ke Minangkabau melalui dua arah, yaitu :
1)      Dari malaka, melalui Sungai Siak dan Sungai Kampar alu ke pusat Minangkabau
2)      Dari Aceh, melalui pesisir barat.

b.      Pendidikan Islam di Jambi
Jambi adalah salah satu daerah yang berpegang teguh pada ajaran Islam. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pesantren / madrasah di Jambi, seperti berikut :
1)      Pesantren/Madrasah Nurul Iman di Jambi
Pesantren ini didirikan pada tahun 1332 H oleh H. Abd. Samad. Pada mulanya sistem yang digunakan sama seperti pesantren-pesantren lainnya, yaitu sistem halaqah.
2)      Madrasah Sa’adatul Darain
Madrasah ini didirikan oleh H. Ahmad Syakur. Sistemnya sama dengan madrasah Nurul Iman. Murid-muridnya kurang lebih 300 orang dengan gurunya 20 orang di tahun 1957.


3)      Madrasah Nurul Iman
Madrasah ini didirikan oleh Kamas H. Muh. Shaleh. Jumlah muridnya hampir sama dengan madrasah Sa’adatul Darain.
4)      Madrasah Jauharain
Madrasah ini didirikan pada tahun 1340 H oleh H. Abd. Madjid. Muridnya hampi sama dengan madrasah Nurul Islam.
5)      Madrasah As’ad
Madrasah ini didirikan oleh K. Abd. Kadir pada tahun 1952. sistemnya seperti dikemukakan Prof. H. Mahmud Yunus, yaitu mengikuti sistem-sistem madrasah di Minangkabau. Begitu pula, buku-buku yang dipelajarinya.

c.       Pendidikan Islam di Aceh
Sejak masuknya Islam ke Aceh sekitar tahun 1290 M, pendidikan islam lahir dan tumbuh dengan suburnya, terutama dengan berdirinya kerajaan Islam di Pasai. Pesantren-pesantren pun dibangun dengan bantuan pihak pemerintah Islam pada waktu itu.
Syekh Abdur Rouf adalah ulama yang menerjemahkan Al-Qur’an ke dalam bahasa Melayu. Tafsir Al-Qur’an itu bernama Tarjamanul Mustafid Bil Jawi. Ulama-ulama Aceh, seperti : Akhbarul Karim, bahaya Siribene dan masih banyak lagi.

d.      Pendidikan Islam di Sumatera Utara
Pendidikan Islam di Sumatera Utara ditandia oleh tumbuhnya berbagai pesantren dan madrasah yang cukup qualified dalam mencetak kader penerus cita-cita bangsa dan agama. Di antara pesantren yang terkenal adalah pesantren Syekh Hasan Ma’sum di Medan (1916 M), pesantren Syekh Abdul Wahab Sungai Lumut, Panai Labuhan Bilik (labuhan Batu), pesantren / madrasah Abdul Hamid Tanjung Balai Asahan, dan pesantren Syekh Sulaiman At-Tambusy (Kualuh). Adapun madrasah yang terkenal, adalah Madrasah Maslurah (1331 H / 1912 M), Madrasah Aziziyah (1923 M), Madrasah Libbanat, dan Maktab Islamiyah Tapanuli Medan (1336 H/1918 M).

e.       Pendidikan Islam di Sumatera Selatan Selatan (Palembag dan Lampung)
Sistem pengajaran di pesantren dan madrasah di Sumatera Selatan dalam hal pendidikan islam hampir sama dengan di Jawa, begitu pula kitab yanbg dipelajarinya. Pesantren dan madrasah yang terkenal, seperti : Madrasah Al-Quraniyah Sekolah Ahliyah Diniyah, Madrasah Nurul Falah, dan Madrasah Darul Funun.
Di samping pesantren dan madrasah juga telah berdiri Perguruan Islam Tinggi Palembang di Sumatera Selatan pada tahun 1957.

B.     Sejarah Islam di Jawa
1.      Kerajaan Islam di Pulau Jawa
a.       Kerajaan Demak (1500 – 1550 M)
Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Fatah pada awal abad XIV. Pada mulanya, Demak merupakan pusat pengajaran Islam yang dipelopori oleh Raden Fatah (tahun 1500 M), kemudian makin lama Demak berkembang menjadi kota perdagangan dan akhirnya menjadi sebuah kerajaan.
b.      Kerajaan Mataram (1575 – 1757 M)
Perpindahan kekuasaan dari Demak ke Pajang tidak menyebabkan perubahan yang berarti dalam sistem pendidikan dan pengajaran Islam. Setelah pusat kerajaan Islam berpindah dari Pajang ke Mataram (tahun 1586 M), tampak beberapa perubahan, terutama pada zaman Sultan Agung (tahun 1613 M) . setelah mempersatukan Jawa Timur dengan Mataram serta daerah-daerah yang lain, Sultan Agung mulai mencurahkan perhatiannya untuk membangun negara, seperti mempergiat berladang dan bersawah, serta memajukan perdagangan dengan luar negeri.
2.      Sejarah Pendidikan Islam di Jawa
Sejarah pendidikan Islam di Indonesia sebelum Indonesia merdeka masih berdasarkan kedaerahan dan belum berpusat seperti sekarang ini. Oleh karena itu, tiap-tiap daerah melancarkan pendidikan dan pengajaran Islam menurut keadaan daerah masing-masing.

C.     Sejarah Islam di Maluku
1.      Kerajaan islam di Maluku
Masuknya Islam ke Maluku dibawa oleh mubaligh dari Jawa, sejak zaman Sunan Giri dari Malaka (kurang lebih tahun 1475). Raja Maluku yang pertama masuk Islam adalah Sultan Ternate, yang bernama Marhum pada tahun 1465 – 1486 M atas pengaruh Maulana Husein, saudagar dari Jawa. Di Maluku ada raja yang terkenal dalam bidang pendidikan dan dakwah Islamnya, yaitu Sultan Zainal Abidin (1486 – 1500 M).
2.      Sejarah Pendidikan Islam di Maluku
Pelaksanaan pendidikan di Maluku ketika itu telah maju dibanding dengan daerah-daerah lainnya karena telah didirikan Madrasah di Ambon yang termasyhur ketika itu adalah Madrasah Mahasinul Akhlak, yang telah banyak mengeluarkan para pemuda Islam yang terjun langsung ke masyarakat sebagai guru dan pemimpin agama.

D.    Sejarah Islam di Kalimantan
1.      Kerajaan Islam di Kalimantan
Islam masuk ke Kalimantan pada abad ke-15 M dengan cara damai yang dibawa oleh mubalig dari Jawa. Sunan Bonang dan Sunan Giri mempunyai para santri di Kalimantan Sulawesi, dan Maluku. Gubahan Sunan Giri bernama Kalam Muyang, sedangkan gubahan Sunan Bonang bernama Sumur Serumbung.



2.      Sejarah Pendidikan Islam di Kalimantan
Pada tahun 1716 M di Kalimantan terdapat ulama besar bernama Syekh Arsyad al-Banjari dari Desa Kalampayan yang terkenal sebagai pendidik dan mubaligh besar.
Di Kalimantan terdapat madrasah-madrasah yang mengajarkan agama serta pelajaran umum. Madrasah-madrasah itu diantaranya adalah sebagai berikut.
a.       Pesantren/Madrasah di Kalimantan Barat (Pontianak)
Madrasah yang tertua disini ialah Madrasatun Najah Wal Fatah di Sei bakai Besar Mempawah, yang didirikan tahun 1918 M.
b.      Sekolah Menengah Islam Pertama di Banjarmasin
Sekolah ini didirikan tangal 15 Oktober 1946 di Banjarmasin (Kalimantan Selatan).
c.       Madrasah Normal Islam Amuntai (1928 M)
Madrasah ini didirikan pada tahun 1928 oleh H. Abdur Rasyid, tamatan Al-Azhar Mesir dengan nama Arabische School.

E.     Sejarah Islam di Sulawesi
1.      Kerajaan Islam di Sulawesi
Kerajaan Islam pertama adalah Kerajaan Kembar Gowa – Tallo tahn 1605 M. Rajanya bernama I. Mallingkaang Daeng Manyonri yang kemudian berganti nama dengan Sultan Abdullah Awwaul Islam. Menyusul di belakangnya, Raja Gowa benrama Sultan Aluddin. Dalam waktu dua tahun, seluruh rakyatnya telah memeluk Islam. Mubalig Islam yang berjasa ialah Abdul Qodir Khatib Tunggal yang bergelar Dato Ri Bandang berasal dari Minangkabau, murid Sunan Giri. Seorang Portugis bernama Pinto pada tahun 1544 M menyatakan telah mengunjungi Sulawesi dan berjumpa dengan pedagang-pedagang (mubalig) Islam dari Malaka dan Patani (Thailand).


2.      Sejarah Pendidikan Islam di Sulawesi
Ajaran Islam di Sulawesi sejak dahulu berkembang pesat. Pesantren banyak berdiri dan berkembang dengan pesat pula. Perkembangan itu mulai pesat sejak adanya alim ulama Bugis yang datang dari tanah suci Mekah, yang bermukim di sana beberapa tahun lamanya.
Madrasah-madrasah di Sulawesi, diantaranya adalah berikut ini :
a.       Madrasah Amiriah Islamiah di Bone (Sulawesi Selatan tahun 1933)
Madrasah Amiriah Islamiah mempunyai tiga bagian :
1)      Bagian Ibtidaiyah, lama pelajarannya tiga tahun (dari kelas I-III). Murid yang diterima adalah anak-anak tamatan SR 4/5 tahun
2)      Bagian Tsanawiyah, lama pelajarannya tiga tahun. Murid yang diterima adalah tamatan ibtidaiyah
3)      Bagian Mu’allimin, lama pelajarannya dua tahun (dari kelas I-II). Murid yang diterima adalah tamatan tsanawiyah dengan seleksi.
Pada tahun 1952, Madrasah Amiriah Islamiah diubah menjadi Sekolah Menengah Islam (SMI) kemudian pada tahun 1954, SMI diubah menhadi PGAP (Pendidikan Guru Agama Pertama).
Syekh H.M. As’ad bin H.A, Rasyid adalah seorang ulama besar di Sulawesi, Bugis (1907-1952 M). Ia lahir di Mekah pada tahun 1326 H (1907 M). Pada tahun 1350 H (1931 M), ia mendirikan madrasah, yaitu : Madrasah Wajo Tarbiyah Islamiyah. Kemudian, madrasah ini diubah namanya menjadi Madrasah As’adiyah. Madrasah ini terbagi di atas beberapa tingkat :
1)      Tingkat Awaliyah
2)      Tingkat Ibtidaiyah
3)      Tingkat Tsanawiyah; dan
4)      Tingkat ’Aliyah

b.      Madrasah-madrasah Islam di Sulawesi Tengah
Madrasah di Sulawesi tengah, diantaranya ialah :

1)      Madrasah Al-Khairat
Madrasah Al-Khairat didirikan oleh ulama besar Syewkh Al-Idrus, pada tahun 1930 M.
2)      Madrasah Tarbiyah Islamiyah
Madrasah ini didirikan oleh salah seorang murid Syekh H. M. As’ad.
3)      Madrasah Daru dawah wal Irsyad (DDI)
Madrasah ini didirikan pada tanggal 16 Rabiul Awal 1336 H (7 februari 1947) di Watang Soppeng (Sulawesi).

F.      Sejarah Islam di Nusa Tenggara
1.      Kerajaan Islam di Nusa Tenggara
Islam masuk ke Nusa Tenggara seiring dengan penaklukan daerah Bore (1606), Bima (1616, 1618 dan 1628 M), Buton (1626 M) oleh Kerajaan Goa. Dengan ditaklukkannya daerah tersebut, agama Islam tersebar ke daerah taklukannya sampai ke Nusa Tenggara.
2.      Pendidikan Islam di Nusa Tenggara
Madrasah Nahdltul Wathan Diniyah islamiyyah didirikan pada tanggal 15 Jumadil Akhir 1356 H oleh H. Muhammad Zainuddin, seorang ulama besar di Pancor, Lombok Timur.
Pada tahun 1943 M didirikan Madrasah Nahdlatul Banat Diniyah Islamiyah oleh K.H. Muhammad Zainuddin di samping Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah. Madrasah ini ditujukan bagi murid-murid putri. Madrasah-madrasah tersebut mempunyai beberapa bagian, diantaranya :
1)      Tahdliryah
2)      Ibtidaiyah
3)      Mu’alimin / mukallimat
4)      Bagian SMI
5)      Bagian PGA
Pada akhir 1372 H., tepatnya tanggal 15 Jumadil Akhir (1 Maret 1953 M) Madrasah nahdlatul banat Diniyah Islamiyah dengan seluruh cabangnya dijelmakan menjadi satu organisasi dengan nama Nahdlatul Mathan (NW), yaitu organisasi pendidikan dan sosial yang berpuat di Pancor (Lombok Timur) dan mendapat sambutan yang baik dari umat Islam.
Madrasah-madrasah lain di Nusa Tenggara, diantaranya yaitu :
1)      Madrasah Al-Ittihad di Ampenan (Lombok Barat)
2)      Madrasa Al_sialam di Kediri (Lombok tengah)
3)      Madrasah Al-banat di Masbagik (Lombok Timur)
4)      Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah di Tanjung Teros,
5)      Madrasah Darul Ulum di Bima (Sumbawa)



BAB III
PENUTUP


A.     Kesimpulan
Masa kerajaan Islam merupakan salah satu dari periodisasi perjalanan sejarah pendidikan islam di Indonesia. Hal ini karena lahirnya kerajaan Islam yang disertai berbagai kebijakan dari penguasaannya saat itu sangat mewarnai sejarah islam di Indonesia. Terlebih-lebih, agama Islam juga pernah dijadikan sebagai agama resmi negara / kerajaan pada masa itu.
Pendidikan dan pengajaran Islam bertambah maju dan penyebaran Islam ke seluruh pulau Jawa maju pesat karena adanya bantuan pemerintah dan pembesar-pembesar Islam membelanya. Dengan demikian, didikan dan ajaran Islam mulai mendesak dan mengurangi pengaruh agama Hindu sedikir demi sedikit.

B.     Saran
Agar mengetahui sejarah pendidikan Islam di Indonesia kita harus mempelajari sejarah-sejarahnya. Dengan kita mempelajarinya kita akan mengetahui informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam di Indonesia, baik formal, informal, ataupun nonformal.



DAFTAR PUSTAKA


Rukiati K. Enung dan Hikmawati Fenti. 2006. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Bandung : CV. Pustaka Setia
Yunus, Mahmud. 1993. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta : Mutiara



MAKALAH

SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA


















OLEH

Al Anshari







FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2010
KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah SAW, karena dengan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya makalah ini dapat tersusun dan terselesaikan.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam. Adapun makalah ini berjudul ”Sejarah Pendidikan islam di Indonesia”
Makalah ini bertujuan untuk membantu dan menambah wawasan kita. Makalah ini memuat : Pendahuluan, Pembahasan dan Penutup.
Pemakalah menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu para pembaca dan para pakar, pemakalah mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan makalah ini.
Kepada semua pihak yang telah memberikan saran dan kritik demi sempurnanya makalah ini saya mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini membawa manfaat bagi kita semua. Amin.


Lhokseumawe, 19 Noember 2012
Penulis




DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR .......................................................................................        i
DAFTAR ISI   ...................................................................................................        ii
BAB  I        :    PENDAHULUAN......................................................................       1
A.     Latar Belakang......................................................................       1
B.     Rumusan Masalah .................................................................       1

BAB  II       :    PEMBAHASAN ........................................................................       2
A.     Sejarah Islam di Sumatera......................................................       2
B.     Sejarah Islam di Jawa ...........................................................       6
C.     Sejarah Islam di Maluku.........................................................       7
D.     Sejarah Islam di Kalimantan ..................................................       7
E.      Sejarah Islam di Sulawesi ......................................................       8
F.      Sejarah Islam di Nusa Tenggara ............................................     10

BAB  III      :    PENUTUP .................................................................................     12
A.     Kesimpulan ...........................................................................     12
B.     Saran ....................................................................................     12

DAFTAR PUSTAKA