Deskripsi
|
:
|
Pemeriksaan glukosa
urin merupakan pengukuran kadar glukosa dalam urin. Pemeriksaan ini
sebenarnya tidak dapat digunakan untuk menggambarkan kadar glukosa dalam
darah. Namun pada kasus tertentu, pemeriksaan ini diperlukan untuk
pemantauan.
|
Manfaat Pemeriksaan
|
:
|
1) Pemantauan pada
kondisi tertentu; 2) Evaluasi diagnosis bayi baru lahir yang positif gula
reduksi.
|
Nilai normal :
Pria
|
>55 mg/dl
|
Wanita
|
>65 mg/dl
|
Risiko tinggi
|
<35 mg/dl
|
Risiko sedang
|
35 - 45 mg/dl
|
Risiko rendah
|
>6o mg/dl
|
LDL (Low Density Lipoprotein) Merupakan lipoprotein plasma yang mengandung sedikit trigliserida, fosfolipid sedang, protein sedang, dan kolesterol tinggi. LDL mempunyai peran utama sebagai pencetus terjadinya penyakit sumbatan pembuluh darah yang mengarah ke serangan jantung, stroke, dan Iain-Iain.
Nilai normal : <150 mg/dl
risiko ringgi
terjadi jantung koroner
|
>16o mg/dl
|
risiko sedang
terjadi jantung koroner
|
130 -159 mg/dl
|
risiko rendah
terjadi jantung koroner
|
<130 mg/dl
|
VLDL (Very Low Density Lipoprotein) Merupakan lipoprotein plasma yang mengandung trigliserida, tinggi,fosfolipid,dan kolesterol sedang, serta protein rendah. Tergolong lipoprotein yang punya andil besar dalam menyebabkan penyakit jantung koroner. Albumin Albumin adalah protein yang larut air, membentuk lebih dari 50% protein plasma, ditemukan hampir di setiap jaringan tubuh. Albumin diproduksi di hati, dan berfungsi untuk mempertahankan tekanan koloid osmotik darah sehingga tekanan cairan vaskular (cairan di dalam pembuluh darah) dapat dipertahankan.
Nilai normal :
Dewasa
|
3,8 - 5,1 gr/dl
|
Anak
|
4,0 - 5,8 gr/dl
|
Bayi
|
4,4 - 5,4 gr/dl
|
Bayi baru lahir
|
2,9 - 5,4 gr/dl
|
1.
|
Berkurangnya
sintesis (produksi) karena malnutrisi, radang menahun, sindrom malabsorpsi,
penyakit hati menahun, kelainan genetik.
|
2.
|
Peningkatan ekskresi
(pengeluaran), karena luka bakar luas, penyakit usus, nefrotik sindrom
(penyakit ginjal).
|
NATRIUM (Na) Natrium adaiah salah satu mineral yang banyak terdapat pada cairan elektrolit ekstraseluler (di luar sel), mempunyai efek menahan air, berfungsi untuk mempertahankan cairan dalam tubuh, mengaktifkan enzim, sebagai konduksi impuls saraf.
Nilai normal dalam serum :
Dewasa
|
135-145 mEq/L
|
Anak
|
135-145 mEq/L
|
Bayi
|
134-150 mEq/L
|
Nilai normal dalam urin : 40 - 220 mEq/L/24 jam
Penurunan Na terjadi pada diare, muntah, cedera jaringan, bilas lambung, diet rendah garam, gagal ginjal, luka bakar, penggunaan obat diuretik (obat untuk darah tinggi yang fungsinya mengeluarkan air dalam tubuh). Peningkatan Na terjadi pada pasien diare, gangguan jantung krohis, dehidrasi, asupan Na dari makanan tinggi,gagal hepatik (kegagalan fungsi hati), dan penggunaan obat antibiotika, obat batuk, obat golongan laksansia (obat pencahar). Sumber garam Na yaitu: garam dapur, produk awetan (cornedbeef, ikan kaleng, terasi, dan Iain-Iain.), keju,/.buah ceri, saus tomat, acar, dan Iain-Iain.
KALIUM (K) Kalium merupakan elektrolit tubuh yang terdapat pada cairan vaskuler (pembuluh darah), 90% dikeluankan melalui urin, rata-rata 40 mEq/L atau 25 -120 mEq/24 jam wa laupun masukan kalium rendah.
Nilai normal :
Dewasa
|
3,5 - 5,0 mEq/L
|
Anak
|
3,6 - 5,8 mEq/L
|
Bayi
|
3,6 - 5,8 mEq/L
|
KLORIDA (Cl) Merupakan elektrolit bermuatan negatif, banyak terdapat pada cairan ekstraseluler (di luar sel), tidak berada dalam serum, berperan penting dalam keseimbangan cairan tubuh, keseimbangan asam-basa dalam tubuh. Klorida sebagian besar terikat dengan natrium membentuk NaCI (natrium klorida).
Nilai normal :
Dewasa
|
95-105 mEq/L
|
Anak
|
98-110 mEq/L
|
Bayi
|
95 -110 mEq/L
|
Bayi baru lahir
|
94-112 mEq/L
|
Peningkatan klorida terjadi pada penderita dehidrasi,cedera kepala, peningkatan natrium, gangguan ginjal,penggunaan obat kortison, asetazolamid, dan Iain-Iain.
KALSIUM (Ca) Merupakan elektrolit dalam serum, berperan dalam keseimbangan elektrolit, pencegahan tetani, dan dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi gangguan hormon tiroid dan paratiroid.
Nilai normal :
Dewasa
|
9-11 mg/dl (di
serum) ; <150 mg/24 jam (di urin & diet rendah Ca) ; 200 -
300 mg/24 jam (di urin & diet tinggi Ca)
|
Anak
|
9 -11,5 mg/dl
|
Bayi
|
10 -12 mg/dl
|
Bayi baru lahir
|
7,4 -14 mg/dl.
|
PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH Pemeriksaan terhadap kadar gula dalam darah vena pada saat pasien puasa 12 jam sebelum pemeriksaan (gula darah puasal nuchter) atau 2 jam setelah makan (gula darah post prandial).
Nilai normal gula darah puasa :
Dewasa
|
70 -110 mg/dl
|
Anak
|
60-100 mg/dl
|
Bayi baru lahir
|
30-80 mg/dl
|
Tes Widal Merupakan pemeriksaan untuk membantu menegakkan diagnosa thypus.Tes ini menggunakan antigen Salmonella jenis O (somat/k) dan H {flagel) untuk menentukan tinggi rendahnya titer antibodi. Titer antibodi pada penderita thypus akan meningkat pada minggu ke II. Kemudian titer antibodi O akan menurun setelah beberapa bulan, dan titer antibodi H akan menetap sampai beberapa tahun. Jika titer antibodi 0 meningkat segera setelah adanya demam, menunjukkan adanya infeksi Salmonella strain O dan demikian pula untuk strain H.
PEMERIKSAAN TORCH Pemeriksaan untuk identifikasi adanya virus Toksoplasma Rubella, Cytomegalovirus (CMV) dan herpes simplek pada ibu dan bayi baru lahir, melalui sampel darah ibu. Pemeriksaan ini perlu dilakukan jika ada riwayat sebelumnya atau dugaan infeksi kongen/tal (bawaan) pada bayi baru lahir yang ditandai dengan hasil pemeriksaan imunoglobulin G pada janin lebih tinggi dibanding pada ibu. Toksoplasma gondii merupakan parasit yang hidup dalam usus hewan piaraan rumah terutama anjing dan kucing. Selain itu, diduga parasit ini juga terdapat pada tikus, merpati, ayam, sapi, kambing, dan kerbau, sehingga mudah menular pada manusia. Jika parasit ini menginfeksi ibu hamil, maka dapat menyebabkan infeksi pada Nilai normal pemeriksaan TORCH pada lgG ibu hamil dan janin adalah negatif.
POSTAT SPESIFIK ANTIGEN (PSA) PSA adalah glikoprotein dari jaringan prostat yang meningkat jika terjadi hipertropi (pembesaran) dan meningkat lebih tinggi lagi pada penderita kanker prostat. Pemeriksaan PSA pada pasien kanker prostat ini berfungsi untuk memonitor perkembangan sel kanker. Pemeriksaan ini lebih sensitif daripada fosfatase prostat, namun pemeriksaan kombinasi keduanya akan lebih akurat.
Nilai rujukan :
Tidak ada kelainan
prostat
|
0-4 ng/ml
|
Pembesaran prostat
jinak
|
4 -19 ng/ml
|
Kanker prostat
|
10-20 ng/ml
|
PEMERIKSAAN REDUKSI Pemeriksaan untuk mendeteksi adanya glukosa dalam urin dengan menggunakan reagen Benedict, Fehling, dan Iain-lain. Hasil dinyatakan dengan :
Negatif
|
jika warna tetap
(tidak ada glukosa)
|
Positif 1 (+)
|
jika warna hijau
kekuningan dan keruh (terdapat 0,5 -1% glukosa)
|
Positif 2 (++)
|
jika warna kuning
keruh (terdapat 1 -1,5% glukosa)
|
Positif 3
(+++)
|
jika warna jingga
seperti lumpur keruh (terdapat 2 - 3,5% glukosa)
|
Positif 4 (++++)
|
jika warna merah
keruh (terdapat > 3,5% glukosa)
|
ANALISA SPERMA Merupakan pemeriksaan dengan bahan sperma untuk melihat jumlah, volume cairan, persentase sperma matang,pergerakan, dan Iain-Iain. Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan penyebab kemandulan pada pria.
Nilai normal pada pria dewasa :
Jumlah
|
50-150 juta/ml
|
Volume
|
1,5-5,0 ml
|
Bentuk
|
75 % matang
|
Mobilitas
|
60 % bergerak aktif
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar