Sistem pencernaan
Sistem
pencernaan atau sistem gastroinstestin, adalah sistem organ dalam hewan
multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energy dan nutrien, serta mengeluarkan
sisa proses tersebut. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya
bisa sangat jauh berbeda. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh
manusia dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi
dalam mulut hingga lambung.Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari
makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa
makanan melalui anus.
Mulut adalah suatu rongga terbuka tempat
masuknya makanan dan air padahewan. Mulut biasanya terletak di kepala dan
umumnya merupakan bagian awal dari system pencernaan lengkap yang berakhir di
anus.
Bagian-bagian
yang terdapat dalam mulut:
·
Gigi
(dens)
·
Lidah
(lingua) adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat
membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Berfungsi untuk:
1.
sebagai
indera pengecap/perasa
2.
mengaduk
makanan di dalam rongga mulut
3.
membantu
proses penelanan
4.
membantu
membersihkan mulut
5.
membantu
bersuara/berbicara
·
Ludah
(saliva) dihasilkan oleh kelenjar ludah.
Esofagus
Esofagus atau kerongkongan adalah
tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan
mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui esofagus
dengan menggunakan proses peristaltik.
Esofagus
bertemu dengan faring – yang menghubungkan esofagus dengan rongga mulut pada
ruas ke-6 tulang belakang. Menurut histologi, esofagus dibagi menjadi tiga
bagian: bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka), bagian tengah
(campuran otot rangka dan otot halus), serta bagian inferior (terutama terdiri
dari otot halus).
Lambung
Lambung atau ventrikulus berupa suatu kantong
yang terletak di bawah sekat rongga badan. Lambung dapat dibagi menjadi tiga
daerah, yaitu daerah kardia, fundus dan pilorus. Kardiaadalah
bagian atas, daerah pintu masuk makanan dari kerongkongan . Fundus adalah
bagian tengah, bentuknya membulat. Pilorus adalah bagianbawah, daerah
yang berhubungan dengan usus 12 jari (duodenum).
Di
dalam lambung, makanan dicerna secara kmiawi. Dinding lambung tersusun dari
tiga lapisan otot, yakni otot melingkar, memanjang dan menyerong. Kontraksi dan
ketiga macam lapisan otot tersebut mengakibatkan gerak peristaltik (gerak
menggelombang). Gerak peristaltik menyebabkan makanan di dalam lambung diaduk-aduk.
Di
bagian dinding lambung sebelah dalam terdapat kelenjar-kelenjar yang
menghasilkan getah lambung. Aroma, bentuk, warna, dan selera terhadap makanan
secara refleks akan menimbulkan sekresi getah lambung. Getah lambung mengandung
asam lambung (HCI), pepsin, musin, dan renin. Asam lambung berperan sebagai
pembunuh mikroorganisme dan mengaktifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin merupakan
enzim yang dapat mengubah protein menjadi molekul yang lebih kecil. Musin merupakan
mukosa protein yang melicinkan makanan. Renin merupakan enzim
khusus yang hanya terdapat pada mamalia, berperan sebagai kaseinogen menjadi
kasein. Kasein digumpalkan oleh Ca²+ dari susu sehingga dapat dicerna oleh
pepsin. Tanpa adanya reninm sus yang berwujud cair akan lewat begitu saja di
dalam lambuing dan usu tanpa sempat dicerna.
Kerja
enzim dan pelumatan oleh otot lambung mengubah makanan menjadi lembut seperti
bubur, disebut chyme (kim) atau bubur makanan. Otot lambung
bagian pilorus mengatur pengeluaran kim sedikit demi sedikit dalam duodenum.
Caranya, otot pilorus yang mengarah ke lambung akan relaksasi (mengendur) jika
tersentuk kim yang bersifat asam.Sebaliknya, oto pilorus yang mengarah ke
duodenum akan berkontraksi (mengerut) jika tersentu kim. Jadi, misalnya kim
yang bersifat asam tiba di pilorus depan, maka pilorus akan membuka, sehingga
makanan lewat. Oleh karena makanan asam mengenai pilorus belakang, pilorus
menutup. Makanan tersebut dicerna sehingga keasamanya menurun. Makanan yang
bersifat basa di belakang pilorus akan merangsang pilorus untuk membuka.
Akibatnya, makanan yang asam dari lambung masuk ke duodenum. Demikian
seterusnya. Jadi, makanan melewati pilorus menuju duodenum segumpal demi
segumpal agar makanan tersebut dapat tercerna efektif. Seteleah 2 sampai 5 jam,
lambung kosong kembali.
Pankreas
Potongan
depan perut, menunjukkan pankreas dan duodenum.
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan
yang memiliki dua fungsi utama: menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa
hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut
dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).
Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam
tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma.
Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hal ini
dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa
yang bersifat racun dan menghasilkan anomia, urea, dan asam urat dengan
memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati
disebut proses detoksifikasi.
Sebagai
kelenjar, hati menghasilkan empedu yang mencapai ½ liter setiap hari. Empedu
berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah tua. Empedu merupakan cairan
kehijauan dan terasa pahit. Zat ini disimpan di dalam kantong empedut . Empedu
mengandung kolestrol, garam mineral, garam empedu, pigmen bilirubin, dan
biliverdin. Empedu yang disekresikan berfungsi untuk mencerna lemak,
mengaktifkan lipase, membantu daya absorpsi lemak di usus, dan mengubah zat
yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air.
Sel-sel
darah merah dirombak di dalam hati. Hemglobin yang terkandung di dalamnya
dipecah menjadi zat besi, globin, dan heme. Zat besi dan globin didaur ulang,
sedangkan heme dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin yang bewarna hijau
kebiruan. Di dalam usus, zat empedu ini mengalami oksidasi menjadi urobilin
sehingga warna feses dan urin kekuningan.
Apabila
saluran empedu di hati tersumbat, empedu masuk ke peredaran darah sehingga
kulit penderita menjadi kekuningan. Orang yang demikian dikatakan menderita
penyakit kuning.
Hati
juga menghasilkan enzim arginase yang dapat mengubah arginin menjadi ornintin
dan urea. Ornintin yang terbentuk dapat mengikat NH³ dan CO² yang bersifat
racun.
Fungsi
lain dari hati adalah mengubah zat buangan dan bahan racun untuk dikeluarkan
dalam empedu dan urin, serta mengubah glukosa yang diambil dari darah menjadi
glikogen yang disimpan di sel-sel hati. Glikogen akan dirombak kembali menjadi
glukosa oleh enzim amilase dan dilepaskan ke darah sebagai respons meningkatnya
kebutuhan energi oleh tubuh.
Usus halus
Usus halus atau usus kecil adalah
bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar.
Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus
kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Pada usus dua belas jari
terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.
Di
dalam usus dua belas jari, dihasilkan enzim dari dinding usus. Enzim tersebut
diperlukan untuk mencerna makanan secara kimiawi:
·
Enterokinase,
untuk mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pankreas;
·
Erepsin
atau dipeptidase, untuk mengubah dipeptida atau pepton menjadi asam amino;
·
Laktase,
mengubah laktosa menjadi glukosa;
·
Maltase,
berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa;
·
Disakarase,
mengubah disakarida menjadi monosakarida;
·
Peptidase,
mengubah polipeptida menjadi asam amino;
·
Lipase,
mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak;
·
Sukrase,
mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.
Di dalam usus penyerapan (iluem) terdapat banyak lipatan
atau lekukan yang disebut jonjot-jonjot usus (vili). Vili berfungsi memperluas
permukaan penerapan, sehingga makanan dapat terserap sempurna.
Makanan yang berupa glukosa, asam amino, vitamin,
mineral, air akan diserap pembuluh darah kapiler di vili, dan diangkut ke hati
ke vena porta. Di dalam hati, beberapa zat akan diubah ke bentuk lain dan
bebrapa lainnya akan diedarkan ke seluruh tubuh.
Sedangkan
asam lemak dan gliserol diangkut melalui pembuluh limfa.
Usus besar
Usus besar atau kolon dalam
anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini
adalah menyerap air dari feses. Pada mamalia, kolon terdiri dari kolon menanjak
(ascending), kolon melintang (transverse), kolon menurun (descending),
kolon sigmoid, dan rektum. Bagian kolon dari usus buntu hingga pertengahan
kolon melintang sering disebut dengan "kolon kanan", sedangkan bagian
sisanya sering disebut dengan "kolon kiri".
Usus buntu
Usus buntu atau sekum (Bahasa
Latin: caecus, "buta") dalam istilah anatomi adalah suatu
kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari
usus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis
reptil. Sebagian besar herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora
eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan
oleh umbai cacing.
Usus
buntu dalam bahasa latin disebut sebagai Appendix vermiformis, Organ ini
ditemukan pada manusia, mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Pada
awalnya Organ ini dianggap sebagai organ tambahan yang tidak mempunyai fungsi,
tetapi saat ini diketahui bahwa fungsi apendiks adalah sebagai organ imunologik
dan secara aktif berperan dalam sekresi immunoglobulin (suatu kekebalan tubuh)
dimana memiliki/berisi kelenjar limfoid.
Appendicitis merupakan nama penyakit yang menyerang
usus buntu. Appendicitis terjadi ketika appendix,
nama lain dari usus buntu, meradang, membuatnya rentan pecah, yang termasuk
darurat medis serius.
·
Sakit
perut, terutama dimulai di sekitar pusar dan bergerak kesamping kanan bawah.
·
Nafsu
makan menurun.
·
Mual
dan muntah.
·
Diare,
konstipasi (sembelit), atau sering buang angin.
·
Demam
rendah setelah gejala lain muncul.
·
Perut
bengkak.
Umbai cacing
Umbai cacing atau apendiks adalah
organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau
radang umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat menyebabkan apendiks pecah
dan membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi rongga
abdomen).
Dalam
anatomi manusia, umbai cacing atau dalam bahasa Inggris, vermiform
appendix (atau hanya appendix) adalah hujung buntu tabung
yang menyambung dengan caecum.
Umbai
cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Dalam orang dewasa, Umbai
cacing berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai 20 cm.
Walaupun lokasi apendiks selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda -
bisa di retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang
jelas tetap terletak di peritoneum.
Banyak
orang percaya umbai cacing tidak berguna dan organ vestigial (sisihan),
sebagian yang lain percaya bahwa apendiks mempunyai fungsi dalam sistem
limfatik.
Operasi
membuang umbai cacing dikenal sebagai appendektomi.
Penyakit
apendiks biasa bagi manusia adalah:
·
Apendisitis
·
Karkinoid
Rektum
Rektum (Bahasa Latin: regere,
"meluruskan, mengatur") adalah organ terakhir dari usus besar pada
beberapa jenis mamalia yang berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai
tempat penyimpanan sementara feses. Mengembangnya dinding rektum karena
penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan
keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali
material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali
dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan
pengerasan feses akan terjadi.
Anus
Dalam
anatomi, anus atau lubang bokong (Latin: ānus)
adalah sebuah bukaan dari rektum ke lingkungan luar tubuh. Pembukaan dan penutupan
anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses
defekasi (buang air besar - BAB), yang merupakan fungsi utama anus.
Anus
sering dianggap sebagai bagian yang tabu oleh berbagai kelompok masyarakat.
Anus
manusia terletak di bagian tengah bokong, bagian posterior dari peritoneum.
Terdapat dua otot sphinkter anal (di sebelah dalam dan luar). Otot ini membantu
menahan feses saat defekasi. Salah satu dari otot sphinkter merupakan otot
polos yang bekerja tanpa perintah, sedangkan lainnya merupakan otot rangka.
Ketika rektum penuh akan terjadi peningkatan tekanan di
dalamnya dan memaksa dinding dari saluran anus. Paksaan ini menyebabkan feses
masuk ke saluran anus. Pengeluaran feses diatur oleh otot sphinkter.
Untuk
mencegah penyakit pada anus dan dalam rangka hidup sehat, manusia selalu
membersihkan anus setelah defekasi. Biasanya anus dibersihkan dengan
membilasnya dengan air atau kertas tisu toilet.
Tags: Sistem Pencernaan
Untuk menggerakkan
anggota tubuh kita, diperlukan sistem otot. Sistem otot terdiri dari beberapa
bagian yang saling terpisah yang disebut otot-otot. Sebagian besar otot kita
melekat pada kerangka tubuh. Otot dapat mengerut dan dapat juga menegang. Oleh
karena itu, susunan otot adalah suatu sistem alat untuk menguasai gerak aktif
dan posisi tubuh kita. Pada setiap otot terlihat beberapa empal yang merupakan
bagian yang aktif mengerut. Otot adalah sebuah jaringan konektif dalam tubuh
yang tugas utamanya kontraksi. Kontraksi otot digunakan untuk memindahkan
bagian-bagian tubuh & substansi dalam tubuh.
Otot itu beraneka ragam, ada yang ceper, ada yang berbentuk kumparan dan ada pula yang berbentuk kipas.
Menurut susunannya, otot terdiri atas :
• Otot berserabut sejajar dan
• Otot bersirip.
Sedangkan menurut letaknya, otot dibedakan menjadi otot-otot batang badan, otot-otot anggota gerak dan otot-otot kepala. Otot-otot batang badan terdiri dari otot-otot perut, otot-otot punggung, otot-otot dada dan otot-otot leher. Otot punggung tidak terlihat dari permukaan tubuh. Otot punggung berfungsi untuk gerak-gerik tulang belakang. Otot perut terentang antara gelang panggul dan rangka dada. Otot-otot tersebut dapat memendek secara aktif.
Sedangkan Menurut jenis dasarnya otot terdiri dari :
Otot Licin (Otot Polos)
Bergaris-garis tak beraturan. Otot yang ditemukan dalam intestinum dan pembuluh darah bekerja dengan pengaturan dari sistem syaraf bawah sadar.
Otot Kardia (Otot Jantung)
Otot yang ditemukan dalam jantung ini bekerja secara terus-menerus tanpa henti. Pergerakannya tidak dipengaruhi sinyal syaraf pusat, tetapi lebih karena pengaruh hormon.
Otot Rangka (otot lurik)
Bergaris-garis teratur. Otot ini berfungsi menggerakkan rangka. Memiliki desain yang efektif untuk pergerakan yang spontan dan membutuhkan tenaga besar. Pergerakannya diatur sinyal dari sel syaraf motorik. Otot ini menempel pada kerangka dan digunakan untuk pergerakan
Otot itu beraneka ragam, ada yang ceper, ada yang berbentuk kumparan dan ada pula yang berbentuk kipas.
Menurut susunannya, otot terdiri atas :
• Otot berserabut sejajar dan
• Otot bersirip.
Sedangkan menurut letaknya, otot dibedakan menjadi otot-otot batang badan, otot-otot anggota gerak dan otot-otot kepala. Otot-otot batang badan terdiri dari otot-otot perut, otot-otot punggung, otot-otot dada dan otot-otot leher. Otot punggung tidak terlihat dari permukaan tubuh. Otot punggung berfungsi untuk gerak-gerik tulang belakang. Otot perut terentang antara gelang panggul dan rangka dada. Otot-otot tersebut dapat memendek secara aktif.
Sedangkan Menurut jenis dasarnya otot terdiri dari :
Otot Licin (Otot Polos)
Bergaris-garis tak beraturan. Otot yang ditemukan dalam intestinum dan pembuluh darah bekerja dengan pengaturan dari sistem syaraf bawah sadar.
Otot Kardia (Otot Jantung)
Otot yang ditemukan dalam jantung ini bekerja secara terus-menerus tanpa henti. Pergerakannya tidak dipengaruhi sinyal syaraf pusat, tetapi lebih karena pengaruh hormon.
Otot Rangka (otot lurik)
Bergaris-garis teratur. Otot ini berfungsi menggerakkan rangka. Memiliki desain yang efektif untuk pergerakan yang spontan dan membutuhkan tenaga besar. Pergerakannya diatur sinyal dari sel syaraf motorik. Otot ini menempel pada kerangka dan digunakan untuk pergerakan
Tags: sistem gerak
Tulang-tulang
dalam tubuh membentuk sistem rangka. Kemudian sistem rangka ini bersama-sama
menyusun kerangka tubuh.
Secara garis besar, rangka (skeleton) manusia
dibagi menjadi dua, yaitu rangka aksial (tumbu tubuh) dan rangka apendikuler
(anggota tubuh).
Rangka aksral terdiri dari tulang belakang
(vertebra), tulang tengkorak, dan tulang rusuk.
Tengkorak berfungsi melindungi otak. Hubungan
tulang yang terdapat pada tempurung kepala bersifat suture, yaitu tidak dapat
digerakkan.
Pada tulang belakang terjadi pelengkungan -
pelengkungan yang berfungsi untuk menyangga berat dan memungkinkan manusia
melakukan berbagai jenis posisi dan gerakar misalnya berdiri, duduk, atau
berlari.
Hioid merupakan tulang yang berbentuk huruf
U, terdapat di antara laring dan mandibula.
Hioid berfungsi sebagai tempat pelekatan beberapa otot mulut dan lidah.
Hioid berfungsi sebagai tempat pelekatan beberapa otot mulut dan lidah.
Tulang dada dan tulang rusuk bersamaan
membentuk perisai pelindung bagi organ – organ penting yang terdapat di dada,
yaitu paru – paru dan jantung. Tulang rusuk juga berhubungan dengan tulang
belakang.
Rangka apendikuler terdiri atas pinggul,
bahu, telapak tangan, tulang-tulang lengan, tungkai, dan telapak kaki. Secara
umum rangka apendikuler menyusun alat gerak, yaitu tangan dan kaki yang
dibedakan atas rangka bagian atas dan rangka bagian bawah. Tulang rangka
apendikuler bagian atas terdiri atas beberapa tulang sebagai berikut:
1) Tulang Selangka
2) Tulang Belikat
3) Tulang Pangkal Lengan, Pengumpil, Hasta
Tulang pangkal lengan bersama dengan tulang
pengumpil dan tulang hasta menyusun alat gerak, yaitu tangan.
4) Tangan
Tulang tangan tersusun atas tulang-tulang
pergelangan tangan, telapak tangan, dan jari tangan. Tangan disusun oleh karpal
skafoid, lunate, triquetrum, pisiform, trapesium, trapesoid, kapitatum, hamate.
Telapak tangan (metakarpal) terdiri dari bagian dasar, batang, dan kepala. Jari
tangan terdiri dari tiga ruas, kecuali ibu jari yang mempunyai dua ruas.
Tulang apendikuler bagian bawah terdiri atas
beberapa tulang yang menyusun kaki (alat gerak bagian bawah).
Kaki terdiri atas tulang kaki dan telapak kaki. Tulang kaki disusun oleh tulang paha , tempurung lutut, tulang kering dan tulang betis. Pergelangan kaki disusun oleh tulang tumit, kalkaneus, talus, kuboid, navikular, kuneiformis, dan jari – jari.
Kaki terdiri atas tulang kaki dan telapak kaki. Tulang kaki disusun oleh tulang paha , tempurung lutut, tulang kering dan tulang betis. Pergelangan kaki disusun oleh tulang tumit, kalkaneus, talus, kuboid, navikular, kuneiformis, dan jari – jari.
Tulang
disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat digerakkan tanpa adanya
otot. Akan tetapi tulang tetap mempunyai peranan penting karena gerak tidak
akan terjadi tanpa tulang.
Jenis – jenis tulang
Bersifat bingkas dan lentur serta terdiri
atas sel- sel rawan yang dapat menghasilkan matriks berupa kondrin. Pada anak –
anak jaringan tulang rawan banyak mengandung matriks. Pada orang dewasa tulang
rawan hanya terdapat pada beberapa tempat , misalnya daun telinga, hidung,
antara tulang rusuk dan tulang dada, sendi- sendi tulang, antar ruas tulang
belakang, pada cakra epifis.
Matriks tulang rawan merupakan campuran
protein dengan polisakarida yang disebut kondrin.
Tulang rawan ada tiga jenis yaitu: hialin, elastik dan serat.
Tulang rawan ada tiga jenis yaitu: hialin, elastik dan serat.
Matriksnya memiiki serat kolagen yang
tersebar dalam bentuk anyaman halus dan rapat. Terdapat pada saluran pernapasan
dan ujung tulang rusuk. Tulang rawan hialin bening seperti kaca.
Susunan polikandrium, matriks , sel dan
lacuna tulang rawan elastic sama dengan tulang rawan hialin. Akan tetapi serat
kolagen tulang rawan elastic tidak tersebar dan nyata seperti pada tulang rawan
hialin. Bentuk serat – serat elastic bergelombang . tulang rawan elastic
terdapat pada epiglottis dan bagian luar telinga.
Matriksnya mengandung serabut kolagen kasar
dan tidak teratur; terletak di perlekatan ligamen, sambungan tulang belakang,
dan simfisis pubis. Sifat khas dari tulang rawan ini adalah lakuna – lakunanya
bulat atau bulat telur dan berisi sel – sel (kondrosit).
Bersifat keras dan berfungsi menyusun
berbagai sistem rangka.tersusun dari bagian – bagian sebagai berikut:
1. Ostreoprogenator, merupakan sel khusus
yaitu derivate mesenkima yang memiliki potensi mitosis yang mampu
berdiferensiasi menjadi osteoblas terdapat dibagian luar membrane (periosteum).
2. Osteoblas merupakan sel tulang
muda yang akan membentuk osteosit.
3. Osteosit merupakan sel – sel
tulang dewasa.
4. Osteoklas merupakan sel yang
berkembang dari monosit dan terdapat disekitar permukaan tulang . fungsi
osteoklas untuk perkembangan, pemeliharaan , perawatan dan perbaikan tulang.
Pembentukan tulang terjadi segera setelah
terbentuk tulang rawan (kartilago). Kartilago dihasilkan dari sel-sel
mensenkima. Setelah kartilago terbentuk, bagian dalamnya akan berongga dan
terisi osteoblas. Osteoblas juga menempati jaringan seluruhnya dan membentuk
sel-sel tulang.
Sel-sel tulang dibentuk dari arah dalam ke
luar atau proses pembentukannya konsentris. Setiap satuan sel tulang
mengelilingi suatu pembuluh darah dan saraf membentuk suatu sistem yang disebut
Sistem Havers.
Berdasarkan matriksnya , jaringan tulang dibedakan sebagai berikut:
Berdasarkan matriksnya , jaringan tulang dibedakan sebagai berikut:
1. Tulang Kompak, merupakan tulang
dengan matrik yang padat dan rapat, misalnya tulang pipa.
2. Tulang Spons merupakan tulang yang matriksnya berongga misalnya tulang – tulang pipih dan tulang – tulang pendek.
2. Tulang Spons merupakan tulang yang matriksnya berongga misalnya tulang – tulang pipih dan tulang – tulang pendek.
Berdasarkan bentuknya terdapat tiga macam
bentuk tulang yang menyusun rangka tubuh, yaitu tulang pipa , tulang pipih, dan
tulang pendek, selain itu ada pula tulang tak terbentuk.
a) Tulang pipa (tulang panjang)
Berbentuk tabung dan biasanya berongga.
Diujung tulang terjadi perluasan yang berfungsi untuk berhubungan dengan tulang
lain, contohnya adalah tulang betis, tulang kering, tulang hasta, dan tulang
pengupil.
Tulang pipa terbagi menjadi tiga bagian , yaitu bagian tengah disebut diafisis , kedua ujung disebut epifisis, dan antara epifisis dan diafisis disebut cakra epifisis.
Tulang pipa terbagi menjadi tiga bagian , yaitu bagian tengah disebut diafisis , kedua ujung disebut epifisis, dan antara epifisis dan diafisis disebut cakra epifisis.
Pada anak – anak cakra epifisis berupa
karti;ago yang mengandung osteoblas, sedangkan pada orang dewasa yang sudah
tidak bertambah lagi tingginya cakra epifisis sudah sudah menulang. Osteoblas
menempati rongga yang disebut rongga sumsum tulang.
b) Tulang pipih
Tersusun atas dua lempengan tulang kompak dan
tulang spons, didalamnya terdapat sumsum. Kebanyakan tulang pipih menyusun
dinding rongga sehingga tulang pipih ini sering berfungsi sebagai pelindung
atau untuk memperkuat , contohnya adalah tulang rusuk, tulang belikat, dan
tulang tengkorak.
c) Tulang pendek
Tulang pendek berbentuk kubus dan hanya
ditemukan pada pangkal kaki, pangkal lengan dan ruas – ruas tulang belakang.
d) Tulang tak berbentuk
Memiliki bentuk yang tertentu . tulang ini terdapat
diwajah dan tulang belakang.
Fungsi Tulang
Tulang – tulang pada manusia selain menyusun
rangka, juga mempunyai fungsi lain, yaitu:
a. Memberi bentuk tubuh
b. Melindungi alat tubuh yang vital,
c. Menahan dan menegakkan tubuh
d. Tempat perlekatan otot
e. Tempat menyimpan mineral terutama kalsium
dan posfor
f. Tempat pembentukan sel darah
g. Tempat penyimpan energy, yaitu berupa
lemak yang ada di sumsum kuning
Hubungan antar tulang disebut artikulasi.
Untuk dapat bergerak dibutuhkan struktur khusus yang terdapat pada artikulasi,
Struktur khusus tersebut dinamakan sendi.terbentuknya sendi dimulai dari
kartilago didaerah sendi. Terbentuknya sendi dimulai dari kartilago didaerah
sendi. Mula – mula kartilago akan membesar lalu kedua ujungnya akan diliputi
jaringan ikat. Kemudian kedua ujung kartilago akan membentuk sel –sel tulang ,
keduanya diselaputi oleh selaput sendi (membrane sinoval) yang liat dan
menghasilkan minyak pelumas tulang yang disebut sinoval.
Adalah hubungan antar tulang yang tidak
memiliki celah sendi, hubungan antar tukang ini dihubungkan dengan erat oleh
jaringan serabut sehingga sam sekali tidak bisa digerakkan.
Ada dua tipe utama sinartrosis , yaitu suture
dan sinkrondosis. Suture adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan
dengan jaringan ikat serabut padat, contohnya pada tengkorak.
Sikondrosis adalah hubungan antar tulang yang
dihubungkan oleh kartilago hialin, contohnya hubungan antara epifisis dan
diafisis pada tulang dewasa ; hubungan antar tulang ini tidak dapat digerakkan.
Adalah sendi yang dihubungkan oleh kartilago
sehingga memungkinkan untuk sedikit gerakan. Dibagi menjadi dua, yaitu simfisis
dan sindesmosis.
Pada simfisis sendi dihubungkanoleh kartilago
serabut yang pipih, contohnya pada sendi antar tulang belakang , dan pada
tulang kemaluan. Pada sindesmosis , sendi dihubungkan oleh jaringan ikat
serabut dan ligament . contohnya sendi anatar tulang betis dan tulang kering.
Adalah hubungan antar tulang yang kedua
ujungnya tidak dihubungka oleh jaringan sehingga tulang dapat digerakkan ,
disebut juga sendi. Diartosis disebut juga hubungan synovial yang dicirikan
dengan keleluasaan bergerak dan fleksibel.
Diatrosis dicirikan sebagai berikut:
1. Permukaan sendi dibalut oleh selaput atau
kapsul jaringan ikat fibrous,
2. Bagian dalam kapsul dibatasi oleh membrane
jaringan ikat yang disebut membrane synovial yang menghasilkan cairan pelumas
untuk mengurangi gesekan,
3. Kapsul fibrousnya ada yang diperkuat oleh
ligament dan ada yang tidak,
4. Di dalam kapsul biasanya terdapat bantalan
kartilago serabut.
Hubungan tulang yang bersifat diartrosis contohnya adalah sebagai berikut:
Pada sendi ini kedua ujung berbentuk lekuk
dan bongkol. Bentuk ini memungkinkan gerakan yang bebas dan dapat berporos
tiga. Misalnya sendi pada gelang bahu dan gelang panggul.
Pada sendi engsel kedua ujung tulang
berbentuk engsel dan berporos satu , misalnya pada siku, lutut, nata kaki, dan
ruas antar jari.
Pada sendi ini ujung yang satu dapat
mengitari ujung tulang yang lain. Bentuk seperti ini memungkinkan untuk gerakan
rotasi untuk satu poros , misalnya antar tulang hasta dan pengumpil, dan antar
tulang atlas dengan tulang tengkorak.
Sendi ini memungkinkan gerakan berporos dua
dengan gerakan kekiri dan kekanan , maju mundur dan muka belakang. Misalnya
antar tulang pengumpil dan tulang pergelangan tangan.
Pada sendi ini kedua ujung tulang membentuk
sendi berbentuk pelana dan berporos dua, tetapi dapat bergerak lebih bebas,
seperti gerakan orang naik kuda. Misalnya sendi antar tulang telapak tangan dan
tulang pergelangan tangan dan ibu jari.
Kedua ujung tulang agak rata sehingga menimbulkan
gerakan menggeser dan tidak berporos, contohnya sendi antar tulang pergelangan
tangan, antar tulang pergelangan kaki, antar tulang selangka dan tulang
belikat.
Kelainan dan Gangguan pada
Tulang
Kelainan dan ganguan pada tulang dapat
mengganggu proses gerakan yang normal. Kelainan dan gangguan pada tulang dapat
terjadi karena kekurangan vitamin D, penyakit, kecelakaan atau karena kebiasaan
yang salah dalam waktu lama.
a) Kekurangan Vitamin D
Vitamin D (kalsiferol) adalah vitamin yang
diperlukan untuk kalsif ikasi (penulangan) pada tulang. Pada mamalia, vitamin D
dapat disintesis oleh tubuh dari pro vitamin D dengan bantuan ultraviolet.
Kekurangan vitamin
D dapat terjadi jika tubuh tidak menerima sinar matahari yang cukup. Kekurangan vitamin D pada anak-anak menyebabkan rakitis, biasanva terlihat pada pertumbuhannya yang terganggu dan kaki berbentuk O atau X. pada orang dewasa kekurangan viramin D dan zat kapur menyebabkan penyakit yang disebut osteomalasi.
D dapat terjadi jika tubuh tidak menerima sinar matahari yang cukup. Kekurangan vitamin D pada anak-anak menyebabkan rakitis, biasanva terlihat pada pertumbuhannya yang terganggu dan kaki berbentuk O atau X. pada orang dewasa kekurangan viramin D dan zat kapur menyebabkan penyakit yang disebut osteomalasi.
b) Kecelakaan
Gangguan pada tulang dapat berupa memar dan
fraktura seperti berikut ini:
1. Memar
Gangguan ini merupakan robeknya selaput
sendi. Bila sobeknya selaput sendi diikuti lepasnya ujung tulang dari sendi
disebut urai sendi.
2. Fraktura atau patah tulang dibedakan
sebagai berikut:
a. Patah tulang tertutup bila tulang yang
patah tidak merobek kulit.
b. Patah tulang terbuka , bila tulang yang
patah merobek kulit dan mencuat keluar.
c. Fisura , bila tulang hanya retak.
Kebiasaan duduk yang salah atau kebiasaan membawa
beban disatu sisi tubuh saja dapat menyebabkan kelainan pada tulang seperti
berikut ini:
1) Lordosis
Adalah jika tulang leher
dan panggul terlalu bengkok kedepan.
2) Kifosis
Adalah jika tulang punggung
dan tungging terlalu bengkok kebelakang. Kelainan ini dapat terjadi karena
kebiasaan menulis yang terlalu membungkuk yang dilakukan selama bertahun –
tahun.
3) Skoliosis
Skoliosis adalah jika
ruas-ruas tulang belakang bengkok ke samping. Kelainan ini dapat terjadi jika
seseorang sering membebani
salah satu sisi tulang belakang, dan kebiasaan ini dilakukan selama bertahun-tahun.
salah satu sisi tulang belakang, dan kebiasaan ini dilakukan selama bertahun-tahun.
d) Nekrosa
Nekrosa terjadi bila selaput tulang
(periosteum) rusak sehingga bagian tulang tidak memperoleh makanan, lalu mati
dan mengering.
Macam gangguan pada persendian antara lain
dislokasi, ankilosis, artritis, dan terkilir.
1) Dislokasi
Dislokasi disebabkan bergesernya sendi dari
kedudukan semula karena jaringan gantungnya (ligamentum) sobek.
2) Ankilosis
Ankilosis adalah suatu keadaan persendian
yang tidak dapat digerakkan karena seolah - olah menyatu.
3) Terkilir
Terkilir adalah tertariknya ligamentum ke
posisi yang tidak sesuai, tetapi sendi tidak bergeser. Terkilir dapat terjadi
karena gerakan tiba-tiba atau gerakan yang jarang dan sulit dilakukan.
4) Artritis
Artrisis adalah peradangan yang_terjadi pada
sendi. Artrisis dapat dibedakan menjadi empat sebagai berikut:
a. Artritis Gout
Gout terjadi karena adanya
timbunan asam urat pada sendi-sendi kecil terutama jari - jari tangan. Sebagai akibatnya
ruas jari-jari membesar.
b. Osteoartritis
Osteoartritis adalah
menipisnya tulang rawan sehingga mengalami degenerasi. Akibatnya, terjadi
gangguan pada saat sendi digerakkan.
c. Artritis eskudatif
Artrisis eskudatif adalah
terisinya rongga sendi oleh cairan yang disebut getah radang. Penyakit ini
terjadi karena serangan kuman.
d. Artritis sika
f )
Serangan Kuman pada Sendi
1) Infeksi
gonorhoe dan sifilis dapat menyerang persendian sehingga sendi menjadi
kaku.
2) Layuh sendi adalah keadaan tidak bertenaga pada sendi yang disebabkan layuhnya tulang akibat infeksi sifilis ketika bayi dalam kandungan.
2) Layuh sendi adalah keadaan tidak bertenaga pada sendi yang disebabkan layuhnya tulang akibat infeksi sifilis ketika bayi dalam kandungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar